Pages

Rabu, 16 Mei 2012

DESAIN PESAN



Sumber: Diterjemahkan dari buku aslinya Instructional Technology: The Definition and Domains of the Field oleh: Dra. Dewi S. Prawiradilaga, M.Sc., Drs. Raphael Rahardjo, M.Sc.(alm.), dan Prof.Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc.

D

esain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Tujuan desain ialah untuk menciptakan suatu strategi dalam pembelajaran dan menciptakan suatu produk pembelajaran, seperti program, kurikulum, pelajaran, dan modul. Kawasan desain memiliki empat bagian yaitu desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, dan karakteristik pebelajar.
Desain sistem pembelajaran yaitu suatu proses terorganisasi yang terdiri dari penganalisisan, perancangan, pengembangan, pengaplikasian, dan penilaian pembelajaran. Penganalisisan adalah proses merumuskan apa yang akan dipelajari untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perancangan adalah proses mengenai bagaimana cara tersebut akan dipelajari untuk mencapai tujuan. Pengembangan adalah proses pembuatan atau memproduksi bahan untuk pembelajaran. Pengaplikasian adalah proses pemanfaatan atau penggunaan produk yang telah dibuat dengan strategi pembelajaran yang dilakukan. Penilaian adalah proses untuk menentukan ketepatan pembelajaran. Dalam desain sistem pembelajaran, proses dan produk sama pentingnya karena kepercayaan atas produk berdasarkan proses yang dilakukan.
Desain pesan yaitu suatu perencanaan untuk menjadikan bentuk fisik dari pesan (Grabowski, 1991:206). Dalam mendesain pesan harus memperhatikan prinsip-prinsip yaitu perhatian, persepsi, dan daya serap agar pesan tersebut dapat diterima dan dipahami oleh penerima pesan. Pesan dapat berupa pola-pola isyarat atau simbol, tulisan, atau isi pembicaraan secara langsung. Dalam menyampaikan pesan dengan menggunakan media harus disesuaikan dengan pesan yang akan disampaikan. Selain itu, juga harus disesuaikan dengan tugas belajarnya yaitu apakah untuk pembentukan konsep atau sikap, pengembangan keterampilan, atau hafalan.
Strategi pembelajaran yaitu metode atau cara yang digunakan untuk menyampaikan pembelajaran serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran. Seorang desainer menggunakan teori atau komponen strategi pembelajaran sebagai prinsip pembelajaran. Jadi strategi yang digunakan dalam pembelajaran berbeda tergantung pada situasi belajar atau model-model pembelajaran, seperti belajar induktif, serta komponen dari proses belajar mengajar, seperti motivasi dan elaborasi.
Karakteristik pebelajar yaitu latar belakang pengalaman pebelajar yang berpengaruh terhadap efektivitas proses belajarnya. Strategi pembelajaran menggunakan penelitian motivasi untuk menentukan desain komponen pembelajaran. Sedangkan karakteristik pebelajar menggunakan penelitian motivasi untuk mengidentifikasi variabel yang harus dipertimbangkan dan untuk menentukan bagaimana caranya hal itu diperhitungkan. Sehingga, karakteristik pebelajar mempengaruhi komponen pembelajaran dalam lingkup strategi pembelajaran.

Sumber: Suptandar, Pamudji dkk. 1997. Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Fakultas Seni Rupa & Desain Universitas Trisakti.
D
esain adalah hasil penyusunan pengalaman visual dan emosional dengan memperhatikan elemen-elemen dan prinsip-prinsip desain yang dituangkan dalam satu kesatuan komposisi yang mantap. Desain komunikasi visual mengandung unsur-unsur estetika yaitu garis, bentuk, warna, cahaya, ruang, tekstur, keseimbangan, keserasian, proporsi, skala, dan irama. Apabila dibarengi dengan kreativitas maka akan menghasilkan karya desain yang  menonjol.
Unsur kata-kata memiliki peranan penting untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada masyarakat. Suatu tulisan harus disusun secara menarik agar dapat menyampaikan pesan secara efektif. Keberhasilan komunikasi ditentukan oleh isi dan penampilan yaitu ukuran serta cara mendesain tulisan dan judul. Misalnya, caption dan kutipan sering dibuat dalam wajah huruf yang berbeda atau diberi bentuk unik, agar tampak kontras dengan tulisan lain. Tujuannya untuk menambah minat dan keinginan membaca tulisan tersebut.
Judul harus mampu menarik perhatian secara visual ataupun verbal agar memikat pembaca yang didukung bentuk tampilan secara visual yang artisitik. Judul harus menarik rasa ingin tahu pembaca sehingga secara visual dan bacaan harus menarik. Rasa tertarik itu diperkuat oleh pesan/isi yang mencetak pada sub judul. Pemilihan kata-kata, tipe huruf dan spasi adalah beberapa diantara hal-hal paling utama dalam penyusunan layout sebuah pesan. Untuk menulis pesan yaitu kombinasi huruf besar dan huruf kecil agar lebih mudah dan enak dibaca.
Sub judul dimaksudkan untuk memperluas dan memperjelas judul secara menggugah karena pembaca selalu ingin tahu tentang tulisan yang dibaca. Fungsi sub judul yaitu mempermudah pembaca untuk mengetahui seluruh isi pesan yang disampaikan. Sub judul harus dipadukan dengan teks induk, sehingga keduanya menjadi serasi dan saling mendukung. Desain sub judul dengan tipe huruf dari elemen lain yang ada pada halaman yang sama harus diserasikan, agar ada keseimbangan dengan judul dan pesan yang akan disampaikan. Biasanya sub judul lebih disukai bila penempatannya di baris pertama setelah judul, dengan posisi di sebelah kiri, terutama bila posisi judul berada di tengah atau di sebelah kanan. Bisa juga sub judul ditulis dengan lekukan atau indent yang menggantung dan posisi sub judul tetap berada di atas sebelah kiri.
Pemuatan gambar atau photo perlu dilengkapi dengan caption yaitu tulisan singkat yang menjelaskan gambar. Caption yang didesain dengan sedemikian rupa menjadi pilihan bagi pembaca untuk mendahulukan dari yang lain. Gambar dan caption menunjukkan apa yang ada dalam pesan, sehingga dapat membantu pembaca agar bisa menyimpulkan objek yang dibacanya. Caption harus berada dekat dengan gambar yang akan dijelaskan, misalnya di atas, di bawah, atau di samping. Caption dapat dijadikan sebagai unsur komunikasi yang menarik serta untuk menunjang agar layout memiliki penampilan yang menarik pula. Bila sebuah halaman desain unsur grafisnya kurang, maka caption dapat untuk menggantikan karena caption juga bisa dibuat dengan ukuran besar atau kecil, diberi bingkai atau diberi garis sehingga akan tampak lebih menarik.
Gambar-gambar yang digunakan diletakkan pada tempat yang strategis dan tidak diacak, agar gambar-gambar tersebut menyatu dengan unsur-unsur yang lain dalam layout. Fungsi gambar hendaknya benar-benar dimanfaatkan agar dapat menarik perhatian dan untuk mempercantik layout. Apabila perlu bisa ditambahkan hal-hal lain yang juga bisa menyenangkan, antara lain dengan menjadikan ruang kosong sebagai waktu untuk sejenak istirahat dalam bentuk ruang yang dikosongkan.
Tabel dan grafik dapat digunakan untuk memperjelas informasi sebagai pemahaman suatu kondisi, mempersingkat komunikasi, dan mempermudah pembaca dalam pengambilan kesimpulan dengan cepat. Dalam mendesain info grafik perlu memperhatikan permasalahan yang akan disampaikan, kemudian menterjemahkannya secara visual dan dibantu dengan sarana atau gambar-gambar yang menarik.

Sumber: Indrawati, Lilik. 1999. Desain Komunikasi Visual I. Malang: Universitas Negeri Malang

Media tulisan
D
alam desain komunikasi visual unsur kata-kata tervisualisasikan dalam bentuk tulisan. Karena itulah secara visual tulisan harus disusun sedemikian rupa supaya menarik, sehinggan dapat menyampaikan pesan secara efektif. Namun demikian secara verbal unsur kata-kata juga harus disusun secara menarik pula, karena keberhasilan susunan kata-kata untuk berkomunukasi ditentukan pula oleh isi dan penampilannya (visual). Membicarakan tentang penampilan visual  tulisan dalam komunikasi visual meliputi pembahasan tentang bentuk, corak dan gaya huruf, ukuran huruf, dan desain tulisan, dengan prinsip bahwa susunan tulisan tersebut harus dapat menunjukkan kepada pembaca pesan isi yang paling penting. Aplikasi media tulisan dalam desain komunikasi visual adalah:
1.    Judul, yang secara visual harus mampu menarik dan merayu pembaca agar memperhatikan tulisan yang didisplay tersebut.
2.    Sub judul, yang berfungsi memancing pembaca dengan memperjelas dan memperluas judul agar pembaca mudah menangkap topik bahasan.
3.    Artikel/tulisan.
4.    Keterangan gambar yaitu tulisan singkat yang memperjelas gambar.
5.    Kepala artikel.
6.    Penerbit.
7.    Huruf iklan display, yang pada penggunaannya mempunyai kesempatan lebih luas untuk direalisasikan.

Media Gambar
Media gambar/visual merupakan media desain komunikasi visual yang mampu mengkomunikasikan pesan dengan cepat dan berkesan, sehingga bila pemilihannya tepat, dan memiliki nilai yang sama dengan ribuan kata-kata, merupakan sarana paling tepat untuk membuat sesuatu yang abstrak menjadi lebih jelas. Jadi media gambar/visual merupakan cara yang paling tepat untuk menanamkan pemahaman walaupun gambar tersaji tanpa disertai tulisan sekalipun.
Pada prinsipnya orang lebih menyukai informasi yang bergambar, karena dengan melihat gambar jauh lebih mudah dan sederhana. Penggunaan gambar dalam desain komunikasi visual dimaksudkan untuk mendukung pengertian riil.
Memilih gambar/visual yang sesuai untuk desain komunikasi visual harus memikirkan secara konsep tentang tujuan yang ingin dicapai dengan penggunaan gambar/visualisasi tersebut, konsep tersebut misalnya (1) gambar digunakan untuk menyatakan yang abstrak untuk menjadi lebih kongkrit, (2) gambar digunakan untuk mendukung suatu judu,l (3) gambar digunakan untuk menarik perhatian pembaca secara dramatis dan emosional. Aplikasi gambar/visual dalam desain komunikasi visual adalah sebagai berikut:
1.    Huruf sebagai karya seni, huruf yang artistik akan memperkuat pesan dan kesan kepada pembaca. Menciptakan huruf yang indah selalu berawal dari bentuk awal huruf yang kemudian dikatakan dengan pesan yang ingin disampaikan, setelah itu dikreasikan dengan paduan warna, gambar dan sebagainya.
2.    Grafik sebagai informasi, tabel dan grafik dalam desain komunikasi visual digunakan untuk memperjelas informasi guna pemahaman suatu kondisi, mempersingakat komunikasi, dan mempermudah pengambilan kesimpulan bacaan. Untuk mempermudah pemahaman visualisasi grafik bisa dibantu dengan penambahan gambar-gambar yang baik dan sesuai. Visualisasi informasi grafik bisa berupa: a) skema pembelanjaan, b) grafik batang, dan c) grafik garis.
3.    Unsur-unsur grafis, unsur grafis bisa berupa garis, bingkai, garis pinggir dan latar belakang. Fungsi unsur grafis adalah hanya sebagai pelengkap penampilan sebuah desain komunikasi visual, namun demikian unsur-unsur tersebut sangat menunjang keberhasialan sebuah desain komunikasi visual.
4.    Ilustrasi dan fotografi, pemberian ilustrasi dan fotografi bertujuan untuk menarik respon emosional, goncangan, intrik, hiburan dan sebagainya bagi si pembaca.
5.    Seni klip (clip art)
Secara visual, media komunkasi visual berupa media tulisan dan gambar. Namun dalam pemanfaatannya sebagai desain komunikasi visual bisa saja tulisan berperan tanpa gambar, gambar berperan tanpa tulisan, atau gambar berperan bersama-sama tulisan membentuk sarana komunikasi visual yang menarik dan berfungsi secara efektif dan optimal.

Sumber: Yamin, Martinis. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.
D
esain pembelajaran adalah tata cara yang dipakai untuk melaksanakan proses pembelajaran. Desain pembelajaran terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu siswa, tujuan, metode, dan evaluasi yang merupakan kerangka acuan perencanaan pembelajaran bersistem. Jerrold E. Kemp (1985:45-46) menganjurkan kepada guru dan dosen dalam mendesain pesan pembelajaran untuk memperhatikan latar belakang siswa dari segi akademis dan sosial. Dari segi akademis yaitu:
1.    Nilai hasil belajar siswa setiap mata pelajaran.
2.    Tingkat pelatihan yang pernah diikuti.
3.    Mata pelajaran yang pernah dipelajari.
4.    Indeks prestasi akademik.
5.    Tingkat keterampilan membaca, menulis, dan matematika.
6.    Prestasi pengembangan diri.
Sedangkan dari segi sosial yaitu:
1.    Umur.
2.    Minat terhadap mata pelajaran.
3.    Harapan dan cita-cita.
4.    Lapangan kerja yang diinginkan.
5.    Bakat istimewa.
6.    Keterampilan yang dimiliki.
7.    Semangat kerja.
Unsur-unsur desain pembelajaran yaitu:
1.    Kajian kebutuhan siswa beserta tujuan pencapaiannya, kendala, dan prioritas yang harus diketahui.
2.    Pemilihan pokok bahasan atau tugas untuk dilaksanakan berdasarkan tujuan umum yang akan dicapai.
3.    Mengenal ciri siswa.
4.    Menentukan isi pembelajaran dan unsur tugas berdasarkan tujuan.
5.    Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai beserta tugas.
6.    Desain kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan (pengembangan silabus).
7.    Memilihkan media yang akan dipergunakan.
8.    Memilihkan pelayanan penunjang yang diperlukan.
9.    Memilihkan evaluasi hasil belajar siswa.
10.     Memilih uji awal kepada siswa.

Desainer pembelajaran adalah orang-orang yang terlibat dalam perencanaan, pengembangan, penerapan, dan evaluasi pengajaran yang terdiri dari:
1.    Perancang pengajaran yaitu orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan dan mengkoordinasi tugas perencanaan, berkemampuan dalam semua segi proses perencanaan pengajaran.
2.    Pengajar yaitu orang yang memanfaatkan hasil perencanaan dan juga ikut dalam perencanaan pengajaran serta mengenal siswa dengan baik. Menguasai cara pengajaran dan persyaratan program pengajaran, dengan bantuan perancang, mampu melaksanakan semua rincian dari hampir semua unsur perencanaan, bertanggung jawab dalam menguji cobakan dan kemudian menerapkan rencana pengajaran yang dikembangkan.
3.    Ahli mata pelajaran yaitu orang yang berkualifikasi dalam pemberian informasi tentang pengetahuan dan sumber yang  berkaitan dengan semua aspek pokok bahasan yang dikembangkan dalam perencanaan pengajaran, bertanggung jawab atas pengecekan ketepatan isi dalam semua kegiatan, bahan, dan ujian.
4.    Penilai yaitu orang yang berkualifikasi untuk membantu mengembangkan instrumen pengujian untuk uji awal sejumlah ujian untuk praktik dan penilain hasil belajar siswa dan mahasiswa (uji-akhir), bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menafsirkan data selama ujicoba program, dan untuk menentukan keefektifan dan keefisienan ketika dilaksanakan secara lengkap.

P
Sumber: Ibrahim, R dan S, nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
engajaran sebagai suatu sistem merupakan suatu pendekatan mengajar yang menekankan hubungan sistematik antara berbagai komponen dalam pengajaran. Pengajaran mempunyai beberapa komponen yaitu komponen tujuan pengajaran, bahan ajaran, metode belajar-mengajar, media, dan evaluasi pengajaran. Pengajaran meliputi tiga langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pengajaran. Dalam program pengajaran yang menggunakan model satuan pelajaran, guru masih mempunyai kemungkinan untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam pelaksanaannya, tetapi dalam program pengajaran dengan modul, pengajaran dengan kaset video/audio/komputer serta pengajaran berprogram, apa yang dikerjakan guru (pelaksanaan program pengajaran) benar-benar harus sesuai dengan yang telah direncanakan (perencanaan program pengajaran).
Berdasarkan kurikulum 1984 di SMP dan SMA digunakan sistem/program belajar semester, sedang SD tetap digunakan sistem/program caturwulan. Dalam pengajaran sebagai sistem, apa yang perlu dikuasai oleh siswa, dan apa yang akan dilakukan oleh guru dengan berbagai peralatan belajarnya perlu disusun dalam suatu program, yang untuk SD disebut program caturwulan. Unsur-unsur yang terkandung dalam program suatu caturwulan:
1.    Tujuan
Tujuan yang dicantumkan dalam program caturwulan adalah tujuan-tujuan yang masih bersifat umum yang diangkat dari GBPP(Garis-Garis Besar Program Pengajaran), yaitu tujuan kurikuler dan instruksional umum.
2.    Pokok/satuan bahasan
Pokok/satuan bahasan menunjukkan judul materi pelajaran yang akan dipelajari/diajarkan dalam satu caturwulan yang bersangkutan.
3.    Metode mengajar
Sekalipun masih bersifat tentatif atau sementara, dalam program caturwulan hendaknya dicantumkan pula metode-metode mengajar yang direncanakan akan digunakan dalam mengajar setiap pokok/satuan bahasan yang telah ditetapkan.
4.    Media dan sumber
Di samping metode mengajar, untuk setiap pokok/satuan bahasan dicantumkan pula media/alat bantu dan buku sumber yang digunakan.
5.    Evalusai pengajaran
Dalam program caturwulan tersebut hendaknya terlihat pula kegiatan-kegiatan evaluasi yang dilaksanakan di luar masing-masing pokok/satuan bahasan.
6.    Waktu
Untuk setiap pokok/satuan bahasan dan kegiatan evaluasi dalam caturwulan yang bersangkutan, perlu dicantumkan pula jumlah waktu yang dialokasikan, sehingga sejak awal sudah dapat diketahui apakah program caturwulan yang dibuat itu dapat diselesaikan pada waktunya.

TUGAS 2:
Faktor-faktor dalam mendesain sebuah pesan:
1.    Sumber
Sumber pesan terdapat 3 faktor yang perlu dikaji, yaitu kode pesan, isi pesan, dan pengolahan pesan. Sumber/pengirim pesan sebaiknya memiliki: (1) kemampuan berkomunikasi penyampai pesan seperti kemampuan bertutur dan berbahasa menulis, (2) sikap dan pandangan penyampai pesan kepada penerima pesan dan sebaliknya, (3) tingkat pengetahuan baik penerima maupun penyampai pesan, (4) latar belakang sosial budaya dan ekonomi penyampai pesan serta penerima pesan. Pesan biasanya berupa bahan-bahan pelajaran (modul), pembicaraan guru ketika menerangkan, maupun gerakan-gerakan atau isyarat. Dalam mendesain pesan sebaiknya memenuhi kriteria, yaitu (1) memenuhi tujuan, (2) sesuai dengna karakteristik siswa, (3) sesuai dengan karakteristik penyampaian pesan, (4) bersifat praktis menurut sumbet yang tersedia.
2.    Media
Penggunaan media dalam menyampaikan pesan dapat menambah kemudahan dalam menyampaikan pesan kepada orang lain. Selain itu, penggunaan media juga dapat meminimalisir kebosanan dari siswa dalam proses pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan media yaitu (1) metode pembelajaran yang akan digunakan, (2) tujuan pembelajaran, (3) karakteristik pebelajar, (4) aspek kepraktisannya (biaya dan waktu), (5) faktor pemakainya.
3.    Lingkungan
Lingkungan dapat ditata sedemikian rupa untuk mendukung belajar. Lingkungan kelas yang meliputi gambar, tata letak kursi, warna dinding kelas dapat didesain semenarik mungkin agar dapat menambah semangat dalam menerima pembelajaran. Pengaturan lingkungan menjadi penentu dalam mencapai keberhasilan belajar, pengaturan lingkungan yang salah akan menghambat dalam mencapai tujuan belajar sedangkan pengaturan lingkungan yang tepat akan membuat suasana belajar menjadi nyaman, kondusif dan pada akhirnya akan membuat belajar menjadi efektif.
4.    Penerima
Seperti yang diketahui dalam mendesain sebuah pembelajaran yang perlu diperhatikan adalah kode pesan, isi pesan dan siswa (penerima), oleh sebab itu untuk mengetahui bagaimana penerima pesan dapat menangkap sebuah pesan yang diberikan  oleh sumber/pengirim pesan dibutuhkan kemampuan untuk merancang pesan yang baik dengan memperhatikan latar belakang penerima baik dari akademis, sosial dan budayanya.


4 komentar:

Akbar Resi Wiyatma mengatakan...

Wah tugasnya boleh d copas nih? sama bgt dngan tgasq. hehehe

achiiwa berbagi mengatakan...

okelahh, ank TEP a..

achiiwa berbagi mengatakan...

okelahh, ank TEP a..

Inria Krixena mengatakan...

terimaksih kakkk

Posting Komentar

Free Blog Me Cursors at www.totallyfreecursors.com